IDXChannel—Kisah inspiratif tentang Mark Zuckerberg masih diperbincangkan meskipun saat ini sosok Zuckerberg kerap terlibat dalam berita-berita kontroversial seputar Meta, perusahaan yang didirikannya.
Saat ini Zuckerberg adalah salah satu orang terkaya di dunia. Forbes mencatat nilai kekayaannya mencapai USD226 miliar, dia menduduki urutan kedua setelah Elon Musk yang hartanya sekarang mencapai USD342 miliar.
Zuckerberg tidak menjadi miliuner benar-benar dari nol, tetapi dia mampu memanfaatkan fasilitas dan kemampuan ekonomi kedua orang tuanya untuk menimba ilmu teknologi sejak dini. Orang tuanya pun tergolong kelas menengah atas.
Sang ayah bekerja sebagai dokter gigi, sementara ibunya bekerja sebagai psikiater. Zukcerberg sudah hobi mengutak-atik program komputer sejak kecil. Pada usia 11 tahun, dia sudah bisa membuat program bernama ZuckNet.
ZuckNet memungkinkan komputer di dua tempat yang berbeda saling berkomunikasi. Saat SMA, Zuckerberg membangun program pemutar musik bernama Synapse Media Player, yang saat itu mendapatkan rating tiga bintang di PC Magazine.
Kisah Inspiratif Mark Zuckerberg, Prodigy Paham Privilege, Kontoversial Sejak Kuliah
Zuckerberg masuk Harvard pada 2002, saat itu dia sudah dikenal sebagai seorang jenius di lingkungan kampus. Pada masa kuliah dia juga pernah membuat pendahulu Facebook, yakni Facemash, tetapi produk buatannya ini kontroversial.
Facemash memungkinkan mahasiswa untuk memilih orang-orang yang wajah terbaik dari foto-foto pilihan, pengunjung situs dapat memilih foto yang tampak bagus, dan berdasarkan voting akan dibuat ranking.
Situs ini hanya bertahan seminggu lebih sebelum akhirnya ditutup oleh Harvard karena arus kunjungan situsnya membebani jaringan komputer di Harvard. Selain itu, banyak mahasiswa yang protes karena fotonya dipakai tanpa izin.
Zuckerberg menyampaikan permintaan maaf secara publik atas pembuatan situs ini. Kemudian pada 2004, barulah Zuckerberg membangun Facebook bersama teman-teman sekamarnya, salah satunya Eduardo Saverin.
Facebook terinspirasi dari situs berkonsep ‘buku alamat foto’ dari sekolah masa kecilnya sendiri, yakni Phillips Exeter Academy. Situs ini disebut ‘The Facebook’ oleh murid-murid alumninya.
Direktori berbasis foto ini seperti buku tahunan ini adalah item penting bagi anak-anak sekolah swasta, dengan ‘buku alamat’ ini alumni dapat saling menemukan tahun kelulusan, nama, dan nomor telepon yang dapat dihubungi.
Sebelumnya, Facebook dibuat hanya untuk mahasiswa penghuni Harvard, tetapi pada akhirnya penggunaan situs ini diperluas hingga dapat dipakai di kampus-kampus top lainnya di Amerika seperti Cornell, Stanford, Yale, dan sebagainya.
Kemunculan Facebook juga dibayangi tuntutan pencurian ide oleh tiga seniornya di Harvard, yakni Cameron Winklevoss, Tyler Winklevoss, dan Divya Narendra. Perseteruan ini pun diabadikan dalam film biografinya yang berjudul The Social Network.
Ketiganya menuduh Zuckerberg mencuri ide yang mulanya digunakan untuk pembuatan situs Harvardconnections. Tuntutan ini berujung pada tuntutan hukum di mana Zuckerberg akhirnya sepakat membayar USD20 juta dan 1,2 juta saham Facebook.
Pada 2012, Facebook melantai di bursa Amerika Serikat dengan melepas 25 persen saham lebih banyak dari perencanaan karena permintaan yang sangat tinggi, dengan harga USD38 per saham.
Harga perdana itu membuat kapitalisasi pasar Facebook mencapai USD104 miliar saat IPO. Sekarang saham Facebook (META) diperdagangkan di harga USD771,9 per saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai USD1,94 triliun.
Sampai hari ini, Mark Zuckerberg kerap terseret kontroversi dan skandal terkait META. Salah satunya adalah skandal terkait Cambridge Analytica di mana META dituntut oleh share holders karena tidak mematuhi perlindungan data pengguna.
Itulah kisah inspiratif Mark Zuckerberg.
(Nadya Kurnia)