Proses bercocok tanam bayam jepang diakuinya cukup mudah, SOP pengerjaannya dari penyemaian hingga panen pun ringan. Lokasi lahan pun mendukung pertumbuhan horenso. Menurut Panji, horenso akan tumbuh optimal di atas ketinggian 800 mdpl, sementara ketinggian Lembang adalah 1.200 mdpl.
“Kita tanam per minggu itu dari 6.000 sampai 8.000 pohon karena pasokan ke buyer harus kontinu. Per minggu tanam beda lahan. Pemupukan susulan cukup seminggu sekali. Makanya saya pilih horenso, karena mudah,” lanjut Panji.
Ia pun mengaku mendapatkan keuntungan yang lumayan. Harga horenso per kilogram adalah Rp15.000, dengan HPP Rp5.000 per kilo, yang artinya ia mendapatkan margin Rp10.000 per kilo.
Satu kilo horenso didapatkan dari 10 pohon. Jika ia menanam hingga 8.000 pohon tiap minggu, artinya ia memproduksi 800 kg per minggu. Dengan keuntungan penjualan Rp10.000 per kilo, Panji bisa mendapatkan keuntungan Rp8 juta per minggu.
“Mereka yang bilang petani itu dekil, petani itu enggak mungkin wirausaha, mungkin orang-orang yang kolot. Jangan lihat pertanian yang 20 tahun belakang. Sekarang sudah dilengkapi teknologi,” lanjut Panji.