Hal ini menjadi inovasi yang cerdas, karena itu belum ada permen dengan cita rasa kopi. Kebanyakan permen saat itu adalah permen dengan rasa jahe.
Produk permen tersebut diberi nama Kopiko, dan saat itu langsung diterima baik oleh masyarakat karena keuinikan cita rasa permen yang baru.
Penjualan produk terus meluas, hingga menembus pasar Internasional. Mayora banyak menjual produknya pada 90 nerara di dunia dengan jumlah kurang lebih 30.000 orang. Maka tak heran jika kekayaan yang dikantonginya terus mingkat cepat.
Keberhasilan produknya tidak pernah lepas dari kehebatan Mayora mempromosikan produknya. Promosi terus dilakukan secara jor-joran, hingga bisa menembus pasar Internasional.
Seperti Kopiko yang berhasil muncul dalam beberapa adegan di drama Korea. Moyora dirasa mengambil moment yang tepat. Kenapa? Karena demam Korea yang sedang naik daun dan digandrungi oleh banyak anak muda Indonesia. Hal ini dimanfaatkan untuk mempomosikan produknya.