Dia mempelajari beragam teknik memangkas rambut, teknik creambath, sampai hair coloring untuk modalnya memulai usaha sendiri. Pada usia 19 tahun, Nur Kholis juga sempat merantau ke Arab Saudi, di sana ia bekerja sebagai kuli bangunan dan katering saat umroh.
Di sanalah akhirnya sedikit demi sedikit ia mulai mengumpulkan modal, agar ketika pulang nanti bisa mewujudkan impiannya yaitu membangun usaha barbershop.
“Sempat merantau dua tahun mas ke Arab, ya niatnya sambil ibadah juga, sedikit-sedikit saya dapet modal dari sana. Sebelum pulang sudah planning mau buka barbershop, karena kan keterampilan saya disitu,” ucap Nur Kholis.
Dengan publikasi di sosial media yang aktif dan baik. Akhirnya dua bulan pertama usaha barbershop milik Nur Kholis terus berkembang. Namun di sisi lain ia memiliki suatu masalah pada usahanya, banyak karyawan yang sudah belajar banyak darinya malah memutuskan untuk keluar dan membuka usaha masing-masing.
“Karena mungkin belum punya ilmunya merawat karyawan, ya mungkin manusiawi juga mereka sudah punya modal akhirnya buka sendiri, dan saya waktu itu juga kebingungan. Apa yang salah dengan saya?” tutur Nur Kholis.