“Sudah 4-5 hari main biji karet tangan pada sakit karena diadu terus. Pada Sabtu kami sepakat untuk menjual sisa biji karet yang dibeli sebelumnya. Kita jualan di depan sekolah, jadi jualannya dibagi dua di masing-masing pintu. Biji karet ini dijual laku meski tidak habis. Untungnya sebagian dimasukkan ke dalam celengan lagi sisanya kita beliin siomay,” tuntasnya.
(SANDY)