Mendirikan Gojek
Nadiem Makarim tampaknya cukup jeli melihat permasalahan di sekitar, khususnya soal ojek konvensional. Ide pembuatan 'Gojek' pun dia dapatkan melalui interaksi bersama tukang ojek konvensional yang tengah mengangkutnya ke suatu tempat.
Sama halnya dengan masyarakat Indonesia lain, Nadiem juga gemar memilih ojek ketika hendak berangkat kerja. Suatu ketika, Nadiem berbincang dengan si pengendara dan menemukan masalah yang kerap dialami para tukang ojek,
Mereka merasa sulit dalam mendapatkan penumpang. Seringkali para ojek hanya bisa menunggu lama di pangkalan menanti rezeki mereka datang.
Jiwa solutif sekaligus bisnis dari seorang Nadiem Makarim pun semakin menggebu-gebu. Berawal dari permasalahan yang dia temui di kalangan para ojek, akhirnya Nadiem mulai mendirikan startup bernama 'Gojek' pada 13 Oktober 2010.
Dari Sedikit Pengemudi hingga Dapat Tawaran Investasi
Saat pertama kali Gojek berdiri, jangan dibayangkan jika Nadiem Makarim langsung memiliki banyak pengemudi. Gojek berjalan dengan pengemudi yang hanya berjumlah 20 orang.
Terlebih, saat itu aplikasi Gojek belum diluncurkan. Untuk menghubungkan antara pengemudi dan penumpang, Gojek sekedar mengandalkan call center.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya 2014, tawaran Investasi mulai berdatangan. Berangkat dari angin segar ini, 7 Januari 2015 Nadiem Makarim meluncurkan aplikasi 'Gojek' di Android dan iOS untuk lebih memudahkan penumpang memesan ojek.
Layanan Makin Variatif dan Berstatus Unicorn
Perusahaan startup Gojek semakin lama kian menunjukan perkembangan yang signifikan dari segi layanan. Jika dahulu hanya fokus pada jasa angkutan manusia saja, seiring berjalannya waktu Gojek menghadirkan lebih banyak fitur.
Masyarakat tak perlu susah lagi jika ingin memesan makanan, mengirim barang, membeli tiket dan lain-lain. Semua itu ada dalam satu aplikasi bernama Gojek.
Di samping itu, perusahaan startup yang didirikan oleh Nadiem Makarim sukses berstatus Unicorn. Bahkan, di Indonesia sendiri Gojek adalah perusahaan start up pertama yang menyandang status tersebut.
Untuk informasi, istilah Unicorn diberikan pada start up yang punya nilai valuasi sebesar USD1 miliar. Gojek sendiri mendapat status Unicorn setelah menerima dana mencapai USD55 juta dari sederet investor seperti Fromation Group hingga Warburg Pincus pada 2016.