Sebelumnya, tidak ada yang menyangka bahwa terlalu banyak kemakmuran dapat menghancurkan perekonomian. Namun, ada juga Depresi Hebat tahun 1929 yang bisa diambil petunjuknya.
Membangun Masjid, Istana, dan Universitas
Dalam perjalanan kembali dari ziarah, Sultan Mali mampir di Mesir untuk menyewa pengrajin, arsitek, dan pematung terbaik untuk kerajaannya. Meski biaya hajinya lumayan besar, dia belum menghabiskan banyak uang. Rencana selanjutnya adalah membangun masjid, universitas, dan istana.
Mansa Musa diketahui telah membangun Masjid Djinguereber; Masjid ini dibuat dengan sangat baik sehingga masih berdiri tegak setelah hampir 700 tahun. Raja menghabiskan sekitar 442 pon emas untuk membangun tempat suci itu. Jumlah besar ini akan bernilai USD8,2 juta sesuai nilai saat ini. Ada juga spekulasi bahwa raja memiliki istana yang masing-masing berukuran sebesar kota.
Raja juga seorang pelindung pendidikan. Dia dikenal telah membangun Universitas Sankore yang terkenal yang dapat mendidik sekitar 25.000 murid. Kurikulum pendidikan yang ditanamkan di perguruan tinggi yang dibangun Musa setara dengan gelar.
Itu berurusan dengan mata pelajaran sekuler dan non-sekuler, dan murid akan diberi hadiah dengan sorban yang setara dengan sertifikat gelar hari ini. Universitas Sankore memiliki perpustakaan yang sangat besar sehingga sering dibandingkan dengan Perpustakaan Alexandria. Perpustakaan besar itu bisa menyimpan hingga 1 juta manuskrip.