Pungky menceritakan perjalanannya sebelum Svargabumi di bentuk, ia mengeksplor di lingkaran sekitar Candi Borobudur Pungky dan menemukan Svargabumi. Ia menyebutnya Mutiara yang Terpendam karena lokasinya yang strategis kemudian sektor bisnis wisata yang ada disekitarnya sudah tertata.
Jika berkunjung ke Svargabumi, pengunjung akan mendapatkan pemandangan yang cantik. Sebelah utara terdapat Candi Borobudur, sebelah selatan ada bukit Menoreh, saat pagi di sebelah timur Gunung Merapi bakal terlihat.
Sawah seluas tiga hektare disewa oleh pihak pengelola senilai Rp80 juta setiap tahunnya. Walaupun hak ada di pengelola tetapi petani juga bisa mengolah dan menikmati 100% hasil panennya tanpa perlu bagi hasil dengan pengelola.
Bahkan pengelola juga memfasilitasi berupa pemberian bibit dan pupuk. Masyarakat juga diperkenankan untuk membuka usaha kecil yang sudah disediakan tanpa perlu membayar biaya sewa. Pemuda desa juga diperbolehkan untuk mengelola toilet di Svargabumi.
“Jadi semua memiliki rasa memiliki. Bukan kita saja yang memiliki, tapi masyarakat setempat juga menjaga keindahannya bareng-bareng. Warung warga juga berpartisipasi di sekitar, tenaga kerja alokasikan 60-70% masyarakat lokal,” lanjutnya.