Dari pengalaman tersebut, Saleh mulai mengenal sosok-sosok inspiratif. Dia mengaku terinspirasi oleh figur-figur tokoh dari tanah kelahirannya, Pulau Rote, yang berhasil di tingkat nasional, seperti Prof Adrianus Mooy. Selain itu, tokoh militer berjenjang jenderal bintang tiga serta Jenderal M Yusuf H yang fenomenal, juga menjadi panutan bagi dirinya.
"Dan memang waktu itu memang saya juga punya satu cita-cita. Ah, saya suatu saat bisa harus jadi seperti beliau-beliau ini. Ditambah lagi dengan figur waktu itu. Kita ingat waktu itu ada Pak Jenderal M Yusuf H yang juga sangat-sangat fenomenal, sangat dikenal dan akhirnya saya dalam hati kecil sudah tertanam adalah suatu saat saya harus jadi jenderal. Dan kalau jadi jenderal bisa jadi menteri," ujarnya mengenang impian masa kecilnya.
Setelah lulus SMP, Saleh menyadari bahwa untuk maju, dirinya harus keluar dari Pulau Rote. Dia lantas melanjutkan SMA di Kupang untuk mendapatkan lingkup yang lebih besar.
Cita-citanya untuk menjadi jenderal dan menteri membuatnya bertekad masuk Akademi Militer. Sebab, menempuh pendidikan Akmil gratis dan di zaman Orde Baru, menteri banyak berasal dari kalangan tentara. Pada 1982, Saleh mencoba tes Akmil di Magelang. Namun, nasib berkata lain.