Kurnia Nadya
“Kita punya cita-cita, semoga ya nanti lulus kuliah punya kerjaan tuh berdua. Nah, di 2016 itulah aku sama dia, kayanya ini jawaban kita dulu deh untuk kerja bareng,” ujar Aditya dalam kanal YouTube PecahTelur (9/10).
Memanfaatkan kondisi seadanya, Adit dan Arma menceritakan rintangan dalam proses berjualan dan mempromosikan hijabnya. Arma menceritakan dirinya saat merintis bisnisnya menggunakan becak untuk membawa belanjaan kainnya karena tidak sanggup menyewa taksi.
Tanpa bantuan orang tua, Adit dan Arma ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa mereka bisa menghadapinya. Adit menceritakan kisahnya sempat diremehkan oleh kedua orang tuanya karena selama ini terlihat seperti main-main saja. Nyatanya, Adit kesana kemari untuk membeli kain ke Tulungagung.
Namun hal itu tidak membuat dirinya putus asa, Adit tetap menjalankan usahanya dengan baik karena ia sangat optimis dengan hasilnya dan akan membuktikan kepada orang tuanya.
Adit dan Arma juga menceritakan saat memulai memproduksi sendiri mereka hanya memiliki satu karyawan yaitu mbak Siti dan kini sudah memiliki 27 karyawan untuk memproduksi.
