“Secara pekerjaan, lingkungan, dan pendapatan tidak ada masalah. Lalu kenapa memutuskan untuk resign? Pertama, karena profesionalitas dan integritas,” kata Ferry dalam akun YouTube-nya.
Dia mengaku saat memulai membuat konten pribadi, dia tidak mengira bahwa perjalanannya bakal sampai sejauh ini. Dia memulai pembuatan konten YouTube karena perubahan ritme pekerjaan karena pandemi.
Konten YouTube dibuatnya untuk mengisi luang, namun lama kelamaan konten yang dibuatnya makin luas. Dulu, Ferry hanya membuat konten tentang informasi teknis seputar editing video dan sebagainya.
“Sooner or later, bakal ada conflict of interest. Bisa saja apa yang gue lakukan akan berdampak pada instansi tempat gue bekerja. Atau sebaliknya, apa yang terjadi di instansi gue bisa berdampak pada diri gue,” kata dia.
Untuk menghindari hal ini, Ferry akhirnya memutuskan resign. Alasan kedua adalah karena pembagian waktu, dia merasa tidak akan ada orang yang benar-benar ideal dan mampu dalam membagi waktu.