Ia berhasil membuka salon kedua pada tak lama kemudian di Cipete, Kebayoran Baru. Pada periode yang sama, Martha mulai menggunakan merek dagang Sariayu Martha Tilaar. Martha memperkuat bisnisnya dengan belajar ramu-ramuan langsung ke Eropa pada 1972.
Sepulangnya ke Indonesia, Martha mulai mendirikan Martha Griya Salon yang terfokus pada perawatan tradisional. Ia sempat mendatangi dukun-dukun beranak untuk memperkaya ilmu tentang pembuatan jamu.
Martha juga menggandeng Kalbe Farma untuk mendirikan perusahaan kosmetik dan jamu, bernama PT Martina Berto. Dari situ, Martha mendirikan pabrik kosmetik pertamanya di kawasan Pulo Gadung, Jakarta.
Bisnisnya terus berkembang hingga ia mampu mendirikan PT Sari Ayu Indonesia pada 1983. Di bawah pengelolaannya, Martina Berto berhasil mengakuisisi sejumlah perusahaan seperti PT Cempaka Belkosindo Indah, PT Kurnia Harapan Jaya, PT Estrella Lab, dan lain-lain.
Dengan 37 peneliti di Martha Tilaar’s Innovation Center, ia berhasil memproduksi beragam merek kosmetik dan perawatan tubuh. Misalnya: Sariayu, Caring, Belia, Rudy Hadisuwarno Cosmetic, Biokos, PAC, Jamu Garden, dan Dewi Sri Spa.