Jiwa tidak pantang menyerah berada pada diri Banu, ia terus menerus mempelajari lebih dalam lagi, dan mencari tahu apa penyebab kegagalannya. Hingga akhirnya usaha Banu mulai memperlihatkan hasil. Saat pendapatan sudah mulai bertambah, Banu membangun sebuah kandang untuk burung ternaknya.
Pada 2018, ekonomi Banu secara perlahan perlahan mulai bertumbuh dan hingga saat ini jumlah Burung Finch miliknya sudah mencapai 600 ekor.
“Indonesia itu adalah salah satu negara dengan jenis burung Finch terkaya di dunia. Banyak Finch lokal yang belum digarap dengan optimal. Jadi untuk pasar lokal dan Internasional saya yakin sangat berpeluang besar,” jelas Banu.
Banu mengatakan sebagai peternak Burung Finch sangat memberikan keuntungan, karena modal (pakan) untuk satu ekor burung jika dihitung per hari hanyalah seharga Rp100 perak. Sementara Finch bisa dijual berdasarkan umurnya, mulai dari Rp25.000, Rp200.000, hingga Rp3 juta lebih.
Menurut Banu, yang menarik dari Burung Finch ini adalah kecantikan warna dan tingkahnya yang lucu. Dalam beternak burung jenis ini harus disiplin membersihkan, merawat kebersihan, kebutuhan pakan masing-masing Finch dan konsisten. Kendala dalam merawat Burung Finch ini adalah cuaca,