Akhirnya pada 2021, terciptalah ide bisnis nasi uduk yang mengusung tema kekinian dan modern dari segi kemasan dan pemasarannya. Sigit juga mempunyai target pasar masyarakat dalam mencari sarapan di pagi hari. Ia mulai berjualan dari pukul 06.30 hingga 09.00 pagi.
Sebelum subuh Sigit sudah memulai aktivitasnya yaitu menyiapkan nasi dan perlengkapan lain. Semua dilakukan setiap hari mulai dari persiapan sebelum adzan subuh hingga siap setelah sholat subuh. Harga satu porsi dibanderol relatif murah, yakni Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsi.
Sigit mengaku dari usahanya ini, dia bisa menghasilkan penjualan senilai Rp7 Juta dalam sehari. Penjualan ini ia dapat dalam empat jam saja. Dalam sehari, ia pernah mencapai penjualan 700 porsi jika ada pesanan. Namun jika tidak ada pesanan, rata-rata harian dalam satu lapak bisa mencapai sekitar 60-70 lebih porsi.
Dalam menjalani sebuah bisnis pastinya menghadapi sebuah tantangan, begitu pula yang dirasakan oleh Sigit, Menurutnya tantangan dalam usaha kuliner yakni konsistensi dan ketelatenan. Karena usaha miliknya tergolong menu sarapan pagi maka jangan sampai membuat pelanggan kecewa.
Kini usaha miliknya sudah berhasil mengambil peluang di tengah kesulitan dan sukses menghadirkan produk dalam konsep yang menarik bagi pembeli sampai ia sukses membuka lima cabang. Ia juga berhasil membeli rumah tanpa cicilan.