Namun kemudian karena banyak pesaing, Saroni beralih ke makanan ringan curah yang dikemas ulang. Saroni menjual emping, pangsit, dan beragam snack ringan lain sesuai permintaan pasar.
Setelah mulai berbisnis repacking snack, Saroni bergabung dengan Rumah BUMN untuk mengikuti pelatihan. Ia bahkan menjadi juara favorit UMKM Kokoh. Dari situ, jalan bisnis Saroni makin terbuka lebar. Omzet penjualannya pun meningkat.
Saroni menitipkan snack dagangannya di warung dan ritel di Kabupaten Rembang, dan Saroni sendirilah yang berkeliling untuk mengontrol penjualan produknya di tempat-tempat dia menitipkan barang.
Berkat bisnis repacking snack ini, Saroni bisa mengantongi hasil penjualan hingga jutaan rupiah dalam sebulan.
Itulah kisah sukses usaha repacking snack yang dijalankan oleh seorang penyandang disabilitas di Rembang.
(Nadya Kurnia)