Dari pertemanan ini, Sunny dan Nobuyuki menjalin kemitraan bisnis. Awalnya dengan membeli tas buatan lokal untuk dijual kembali ke Jepang, tetapi keduanya sepakat untuk mengejar prospek lebih, yakni dengan memproduksi brand sendiri.
Dari sinilah brand Robita terlahir. Awalnya, tas Robita hanya terjual beberapa unit saja. Namun keduanya tidak menyerah, sampai akhirnya pada 2007 usaha tas ini berkembang pesat.
Robita bisa memproduksi tas hingga 5.000 tas per bulan, dan pada 2009 jumlah karyawan mencapai 300 orang. Penjualannya pun terbilang memuaskan, pada 2006 hingga 2012, rata-rata omzet ekspor Robita ke Jepang mencapai Rp25 miliar hingga Rp30 miliar per tahun.
Artinya, tas Robita diterima dengan baik oleh konsumen Jepang. Harga jualnya pun terbilang mahal untuk konsumen Indonesia, yakni Rp4 juta hingga Rp5 juta, sementara tas kecil dibanderol Rp2 juta sampai Rp3 juta.
Namun tas berbahan kulit ini terbukti laris dan mampu bersaing di Jepang. Sampai hari ini, Robita masih berproduksi dan menjual tas ke Jepang. Berkat Robita, Sunny Kamengmau berhasil menjadi wirausaha sukses.
Itulah kisah wirausaha sukses di Indonesia.
(Nadya Kurnia)