Nadya Kurnia
Seiring berjalan waktu, penghasilan Sanim mampu membantu keuangan keluarganya dan perlahan mulai membaik dibandingkan saat dirinya membecak dulu. Namun ia memilih untuk mengundurkan diri dan membuka usahanya sendiri.
Hal ini dipengaruhi oleh kesadarannya atas peluang bisnis garam yang lebih maju jika dimanfaatkan dengan baik. Maka dari itu ia memilih untuk membuka usaha garam sendiri.
Sanim memulai usaha garam ini bersama sang istri di sekitar rumahnya. Perlahan usahanya tersebut mulai semakin maju dan berkembang sangat pesat. Meski dirinya pernah mengalami kendala terkait modal yang tidak tahu ia harus dapat dari mana.
Sampai ia mulai memberanikan diri untuk meminjam di bank namun ia ditolak karena alasan tempat produksi yang dinilai tidak akan bisa mendapatkan profit. Ia tidak menyerah dan mencoba bertanya ke bank lain, hingga akhirnya ada salah satu bank yang mau meminjamkan uangnya tersebut.
Dilansir dari okezone.com (02/01), dengan usaha dan tekad Sanim ia bisa meraup keuntungan yang sangat besar, ia bisa menghasilkan Rp400 juta bahkan lebih, dari produksi pabrik garam.
