Selain kepemilikan langsung, Boy Thohir juga tercatat menjadi bagian dari kongsi PT Adaro Strategic Investment yang merupakan perusahaan pengendali ADRO dengan persentase kepemilikan saham keseluruhan mencapai 43,91%.
Pada mulanya, Boy Thohir mengakuisisi saham Allied Indocoal dalam usaha patungan dengan sebuah perusahaan Australia. Setelah itu, ia dan mitranya membeli Adaro Energy pada 2005.
Perkembangan pesat Adaro Energy pun membuat kekayaan Boy Thohir semakin meroket. Apalagi, saat ini perusahaan ini berhasil menjadi sebuah holding yang menaungi sejumlah perusahaan seperti PT Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Alam Tri Abadi (ATA), dan beberapa anak usaha lainnya.
Deretan anak usaha ADRO tersebut bergerak di berbagai sektor industri mulai dari pertambangan batu bara, perdagangan batu bara, infrastruktur, logistik batu bara, jasa kontraktor penambangan, dan kegiatan pembangkit tenaga listrik.
Kekayaan bos ADRO ini juga terus terkerek naik setelah ADMR berhasil melakukan pencatatan perdana pada 3 Januari 2022 lalu. Pasalnya, ADRO secara tidak langsung tercatat memiliki 99,99% saham ADMR sebelum IPO. Sementara itu, kepemilikan saham Boy Thohir terhadap ADMR ini juga diketahui telah mencapai 8,25% yang meliputi kepemilikan langsung sebesar 6,18% di ADRO dan juga kepemilikan 0,66% lewat PT Trinugraha Thohir.