Tiga tahun kemudian, pemilik Balenciaga kembali membuka bisnis baru dengan nama Martina Robes et Manteux yang diambil dari nama sang ibu. Lalu, bisnis tersebut berganti nama menjadi EISA Costura.
Desain atau hasil karya Balenciaga saat itu banyak disukai oleh kalangan keluarga kerajaan hingga aristokrat yang tertarik dengan dunia mode.
Karenanya, pemilik Balenciaga tersebut bisa melakukan ekspansi bisnis dengan cepat ke negara lain. Misalnya ke Barcelona dan Madrid pada 1930-an.
Untuk meningkatkan keterampilannya dalam merancang busana, Balenciaga diketahui sering berkunjung ke Paris.
Perang Saudara
Bisnis Balenciaga harus terkena imbas dari perang saudara yang berkecamuk di Spanyol. Ia pun memutuskan untuk memulai kembali dari awal dengan pindah ke Paris, pusat mode dunia.
Barulah pada 1973, ia mendirikan bisnis atas nama diri sendiri, yaitu Balenciaga. Butik fesyennya pertama kali buka di wilayah Avenue Georges V.
Saat itu, ia juga melakukan fashion show pertamanya dengan label sendiri.
Fashion show pertama Balenciaga saat itu menampilkan sejumlah koleksi busana yang terinspirasi dari masa Renaisans di Spanyol. Seiring berjalannya waktu, pemilik Balenciaga terus mengembangkan bisnisnya hingga kini dikenal sebagai salah satu merek mode paling mahal dan ekslusif di Paris.