IDXChannel – Majid Al Futtaim adalah seorang miliarder Uni Emirat Arab (UEA) yang menjadi pemilik mal terkaya di negara yang kaya akan minyak dan gas ini.
Kisah sukses Majid Al Futtaim banyak menginspirasi terutama bagi pemuda UEA. Jika biasanya orang terkaya di UEA didominasi para pengusaha dari sektor minyak dan gas, Majid Al Futtaim menunjukkan bahwa tidak harus menjadi pengusaha emas hitam untuk masuk dalam daftar orang terkaya di negara ini.
Siapakah Majid Al Futtaim? Bagaimana perjalanannya membangun bisnis mal dan ritel terbesar di UEA? Simak informasi lengkapnya berikut ini!
Majid Al Futtaim Pemilik Mal Terkaya di Uni Emirat Arab
Perjalanan dan kisah hidup Majid Al Futtaim menginspirasi banyak orang terutama mereka yang berada di Emirat dan Arab. Sebelum dikenal sebagai pemilik raksasa bisnis mal dan ritel di UEA, ia rupanya pernah menjadi seorang karyawan bank biasa. Kini, ia berhasil menjadi tokoh terkemuka di industri perdagangan dan ritel, tak hanya di UEA tapi juga secara internasional.
Kiprahnya di industri ritel dan hiburan mengantarkan Majid menjadi salah satu orang terkaya di Uni Emirat Arab. Berdasarkan laporan Forbes 2021, kekayaan Majid Al Futtaim mencapai USD4,2 miliar atau sekitar Rp62,3 triliun dengan asumsi kurs Rp14.831 per USD. Ia duduk di peringkat ke-831 dalam daftar daftar orang terkaya di dunia Forbes 2021.
Kekayaan tersebut tentunya tak didapatkan Majid Al Futtaim begitu saja. Majid yang lahir di Dubai pada 1930-an ini memang lahir dan dibesarkan di tengah keluarga pedagang yang dekat dengan dinasti penguasa, Al Maktoums. Besar di lingkungan pengusaha membuat Majid dekat dengan dunia bisnis ini.
Pada 1930, keluarga Majid mendirikan Al Futtaim Trading Group. Adanya aturan pembatasan kepemilikan asing membuat keluarga Majid bisa patungan dengan perusahaan multinasional untuk membawa berbagai produk ritel ke UEA seperti Toyota hingga Panasonic. Hampir enam dekade, keluarga Majid Al Futtaim menguasai bisnis ritel dan melebarkan sayapnya ke konstruksi dan otomotif.
Majid Al Futtaim memang awalnya sempat terikat dengan bisnis keluarganya yakni Al Futtaim Group. Namun, konflik bertahun-tahun dalam konglomerasi bisnis ini membuat Al Futtaim melepaskan diri dari bisnis keluarga ini dan beralih ke perdagangan mobil. Langkah inilah yang membuka jalan kekayaannya.
Mendirikan Majid Al Futtaim (MAF) Holdings
Majid Al Futtaim sempat menjadi penerus usaha keluarga bersama sepupunya yang bernama Abdullah selama beberapa waktu. Pada 1992, kerjasama keduanya berakhir saat Majid memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri yang bernama Majid Al Futtaim (MAF) Holdings.