IDXChannel—Profil dan kekayaan Alwaleed bin Talal menarik untuk diulas. Dia tak hanya anggota keluarga kerajaan Arab Saudi, namun juga investor dan pebisnis ulung. Alwaleed adalah sosok dibalik pendirian Kingdom Holding, perusahaan konglomerasi yang bergerak di sektor perhotelan, real estate, dan lain-lain.
Bloomberg mencatat harta kekayaan Alwaleed pada 2022 mencapai USD16 miliar. Harta Alwaleed paling besar adalah aset berupa 78% saham di Kingdom Holding. Penguasaan sahamnya menurun dari 95% setelah dia menjual 625 juta saham kepada Arab Saudi sovereign wealth fund pada Mei 2022.
Dia juga memiliki lahan di Riyadh dan sekitarnya, sebuah istana dengan 420 kamar, tiga lantai teratas di Kingdom Tower, dan hunian di Arab Saudi yang bernilai USD3,9 juta. Selain itu, Alwaleed juga memiliki mayoritas saham di perusahaan media bernama Rotana.
Nilai asetnya yang tertanam di seluruh wilayah Timur Tengah mencapai USD148 juta, dan yang tertanam di luar wilayah Timur Tengah mencapai USD164 juta. Dia juga merupakan salah satu pemegang saham terbesar di Snapchat.
Profil dan Kekayaan Reid Hoffman yang Mendirikan LinkedIn, Medsosnya Kalangan Profesional
Bagaimana jejak karier Alwaleed selama ini?
Profil dan Kekayaan Alwaleed bin Talal
Alwaleed in Talal terlahir pada 7 Maret 1955 dan merupakan cucu dari Abdulaziz. Ayahnya adalah Pangeran Talal bin Abdulaziz, dan pernah menjabat sebagai menteri keuangan Arab Saudi pada awal 1960.
Alawaleed pernah menjalani pendidikan di akademi militer King Abdulaziz di Riyadh. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Choueifat School dan Manor School. Dia mendapatkan gelar sarjana di administrasi bisnis di Menlo College di California, dan gelar master di Maxwell School of Citizenship and Public Affairs di Syracuse University.
Selepas kelulusannya, ia kembali ke Arab saudi pada era kenaikan harga minyak yang drastis. Saat itulah Alwaleed mulai mendirikan Kingdom Holding, berbekal modal yang diberikan ayahnya senilai USD30.000, namun saat dana itu habis ia meminjam USD300.000 di Saudi American Bank, yang sebagian dimiliki oleh Citibank.
Kesuksesan pertamanya adalah saat ia bekerja sama dengan perusahaan konstruksi asal Korea Selatan, dan hasil keuntungan yang ia dapatkan langsung ditanamkannya pada sektor real estate dan pasar saham.
Tak lama setelah booming minyak usai, Alwaleed mengakuisisi United Saudi Commercial Bank yang saat itu mencatatkan kinerja buruk. Ia melakukan merger dengan Saudi Cairo Bank untuk membentuk United Saudi Bank dan the Saudi American Bank.
Alwaleed melakukan banyak akuisisi dan penanaman modal pada perusahaan-perusahaan di Timur Tengah, juga di negara-negara di luar Timur Tengah. Ia pernah menguasai saham Citibank dalam jumlah besar, sampai-sampai ia pernah menerima teguran dari The Fed karena persentase kepemilikannya yang besar di perusahaan Amerika.
Ia menjual sebagian sahamnya di Citibank, namun Alwaleed tetaplah merupakan salah satu pemegang saham terbesar di lembaga keuangan terbesar di Amerika saat itu.
Selain menjadi pebisnis, Alwaleed merupakan seorang filantropis. Ia sering mendonasikan sebagian hartanya untuk kepentingan sosial. Beberapa donasinya itu antara lain untuk pengembangan investasi dan perusahaan-perusahaan di Palestina.
Demikianlah sekilas ulasan tentang profil dan kekayaan Alwaleed bin Talal, dia adalah seorang pebisnis ulung yang berani mengeluarkan modal besar untuk pengembangan bisnisnya. (NKK)