Andini Aprysheila/SEO
IDXChannel - Profil dan kekayaan Jack Dorsey, sang pendiri Twitter menarik untuk dibahas setelah dirinya gagal bernegosiasi dengan orang terkaya dunia, Elon Musk.
Tentunya bila pembelian itu terjadi, profil dan kekayaan Jack Dorsey menjadi menarik setelah Elon Musk menyiapkan USD44 miliar atau sekitar Rp643 triliun pada April 2022 lalu.
Sekalipun Jack Dorsey kini resmi mundur dari CEO Twitter, namun profil dan kekayaan Jack Dorsey menarik untuk dibahas. Lalu apa saja penjelasannya? Yuk intip rinciannya.
Sebagai seorang pengusaha tentunya sebelum sukses seperti sekarang, Dorsey memiliki kisah perjalanan karier yang panjang hingga kini menjadi seperti saat ini.
Sebelum kaya raya karena perusahaan-perusahaan yang didirikannya, Dorsey muda adalah penggemar musik punk yang doyan menyambangi konser musik bawah tanah.
Dia tak pernah bermimpi jadi pengusaha, apalagi pimpinan salah satu media sosial paling sohor sedunia.
Profil Jack Dorsey
Pria kelahiran 19 November 1976 ini dibesarkan di St. Louis, Missouri.
Ia tinggal di keluarga Katolik yang mana pamannya merupakan seorang pendeta. Dorsey sempat berkuliah di Missouri University of Science and Technology, kemudian berpindah ke New York University.
Namun Dorsey di drop out sebelum menyelesaikan studi dan terpaksa pindah ke Oakland, California.
Kabarnya Dorsey memiliki kebiasaan seperti rajin berpuasa dan meditasi, suka berpuisi, hingga memelihara janggut panjang beruban.
Membuat Software Pesan Taxi
Sebagai sosok yang telah melek teknologi sejak dini, tahun 2000 Dorsey pernah menulis software taxi dispatch yang berfungsi sebagai pemesanan taksi dan pengiriman kendaraan.
Hingga banyak perusahaan taksi menggunakan software bautan Dorsey, selama bertahun-tahun.
Profil dan Kekayaan Jack Dorsey, Sang Pendiri Twitter. (FOTO : MNC Media)
Awal Mula Membangun Twitter
Twitter mulanya adalah sebuah Ide sederhana Dorsey. Kemudian ide ini dikembangkan bersama dengan dua kawannya, yang bernama Biz Stone dan Evan Williams.
Kemudian Jack, Stone, dan Williams mendirikan Obvious yang merupakan akar pendirian Twitter, Inc.
Kala itu Dorsey mengikuti sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Odeo sebuah perusahaan podcast.
Dari sanalah ia mencoba untuk membuat project kecil untuk membuat layanan pesan singkat, hingga akhirnya terciptalah Twitter.
Tweet pertama kali yang dipublikasikan atau tweet pertama di Twitter berbunyi: "just setting up my twttr"? pada tanggal 21 Maret 2006. Ditahun berikutnya barulah Twitter diluncurkan secara resmi pada 12 Maret 2007 di ajang musik South by Southwest di Austin, Texas.
Mulanya media sosial ini bernama "Obvious", kemudian beralih menjadi "Twitter" yang dicetuskan oleh rekan Dorsey bernama Noah Glas.
Hingga pada Agustus 2006 adalah awal peluncuran Twitter. Yang hingga saat ini banyak digunakan di seluruh dunia.
Ditahun selanjutnya tepatnya pada 2008, Jack Dorsey berhasil dinobatkan sebagai inovator paling bersinar oleh MIT Technology Review TR35 di umurnya yang masih dibawah 35 tahun itu.
Di 2012 Jack Dorsey masuk dalam jajaran 100 orang paling kreatif dalam dunia bisnis versi web FastCompany.com.
Kemudian tak cukup sampai disitu di tahun yang sama 2012, Dorsey dianugerahi oleh The Wall Street Journal dengan penghargaan kategori “Innovator of the Year Award”
Namun pada tahun 2008, ia pernah dipecat kemudian direkrut kembali menjadi CEO Twitter di tahun 2015.
Kekayaan Jack Dorsey
Setelah mengundurkan diri dari Twitter. Diketahui ia dikabarkan memiliki total kekayaan sebesar USD11,8 miliar atau setara Rp168,7 triliun (kurs Rp14.300/USD).
Sebelumnya dikabarkan dari data Forbes November 2021 lalu, ia berada di posisi ke 53 sebagai orang terkaya sejak 2012.
Hingga kini kekayaan nya terus bertambah.
Namun siapa sangka, CEO Twitter ini ternyata memiliki kekayaan tersebut bukan hanya hasil dari perusahaan Twitter saja.
Kekayaannya itu 88% berasal dari posisi CEO nya yang memiliki 11% saham perusahaan Square.
Square sendiri merupakan alat pembayaran kartu kredit bagi pengguna bisnis kecil, selain itu juga sebagai layanan pengiriman uang bernama CashApp.
Dari sinilah ia mendapatkan kekayaannya itu.
Awal tahun 2015 ketika ia kembali menempati posisi sebagai CEO Twitter, ini berarti Dorsey kala itu menjabat sebagai CEO di dua perusahaan.
Kekayaan tersebut berasal dari dua perusahaan miliknya Twitter dan Square.
Square merupakan perusahaan fintech yang dapat melakukan pembayaran kartu kredit dan transfer uang digital melalui CashApp.
Saham Square meningkat tiga kali lipat pada tahun 2020 dan bertambah sebanyak 12 juta pengguna.
Hal itu juga didukung oleh akuisisi dan pertumbuhan CashApp.
Meski telah resmi mundur sebagai CEO, Dorsey dikabarkan masih memiliki saham Twitter senilai USD850 atau sekitar Rp12,1 triliun.
Itulah penjelasan profil dan kekayaan Jack Dorsey, sang pendiri Twitter. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.
