Sebelum mendirikan Flip, Rafi, Luqman dan Ginanjar sempat mengerjakan beberapa proyek dan mengikuti Hackathon Startup Asia 2014 dan meraih juara 1 untuk kategori Intel Challenge dengan membuat sebuah produk bernama Pushla.
Setelah mengembangkan Pushla, mereka bertiga merasa jika Pushla tidak terlalu menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat Indonesia. Akhirnya, setelah memikirkannya cukup lama, mereka sampai pada permasalahan “mengapa transfer antar bank di Indonesia dikenakan biaya?”.
Dari situlah ide untuk mengembangkan aplikasi yang membebaskan biaya transfer tersebut muncul. Mereka lalu melakukan riset dan akhirnya merilis Flip yang ditujukan kepada teman-temannya. Tidak disangka, respon yang mereka dapatkan cukup positif, bahkan di empat hari pertamanya, Flip telah memproses hampir 100 transaksi dan terus bertambah hingga saat ini.
Itulah beberapa informasi mengenai profil Rafi Putra Arriyan yang merupakan salah satu dari pendiri Flip.