“Harga saham bisa naik terus menerus, jadi ada laba harga saham bisa ada korelasinya. Kalau di instrumen lain misalnya forex atau yang lainnya tidak ada perusahaannya hanya untuk trading kedua mata uang. Jadi positifnya di saham ini terdapat perusahaannya sehingga lebih cocok untuk trading dan investor,” ungkapnya, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (5/8/2021).
Kendati demikian, satu kunci yang selalu dipegangnya dalam berinvestasi adalah dengan berinvestasi di tempat yang legal. Hal ini juga disarankan oleh banyak orang yang Belvin temukan, hal itu guna menghindari penipuan atau investasi bodong.
Akhirnya, mulai tahun 2015, sedikit demi sedikit, investasi Belvin mulai berkembang hingga berhasil meraup keuntungan yang besar.
Dengan terus menganalisa pasar dan tidak langsung berinvestasi dalam jumlah besar, hingga kini hampir enam tahun berivestasi saham, belvin mencapai keuntungan hingga Rp1 miliar perbulannya.
(IND)