Salah satu nama tokoh pendiri dari Blibli adalah Kusumo Martanto yang saat ini menjabat sebagai CEO PT Global Digital Niaga (GDN). Sebelum memulai kiprahnya dan mendirikan Blibli, Kusuma Martanto sempat bekerja di Amerika Serikat yakni di Perusahaan Intel Corporation dan i2 Technologies sebagai Senior Manager Product.
Ia kemudian dipinang oleh Grup Djarum pada tahun 2009 untuk membantu PT Global Digital Prima. Perusahaan inilah yang kemudian menaungi PT Global Digital Niaga dengan produknya Blibli.
Adapun mayoritas saham Blibli sendiri dimiliki oleh PT Global Investama Andalan. Berdasarkan prospektus perusahaan, sebelum IPO, PT Global Investama Andalan menguasai sebanyak 98,46%, sedangkan Kusumo Martanto memegang sebesar 0,04%, Honky Harjo sebesar 0,03%, Lisa Widodo sebesar 0,00289%, Hendry sebesar 0,002%, dan Andy Utomo sebesar 0,001%.
Adapun melalui IPO ini, komposisi pemegang saham pun menjadi berubah yakni PT Global Investama Andalan akan memegang sebanyak 83,8% saham. Sementara itu, sebanyak 15% saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat. 1,2% sisa saham perusahaan menjadi milik individu mulai dari Kusumo Martanto, Lisa Widodo, Honky Harjo, Andy Utomo, dan Hendry.
Sementara itu, penerima manfaat akhir atau ultimate beneficial ownership dari Blibli adalah Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono yang merupakan pemilik Grup Djarum.