Tokai Seiki memproduksi cincin piston untuk Toyota, tetapi karena kualitas produknya masih jelek, perusahaan ini kehilangan kontrak pembeliannya dengan Toyota. Lalu Honda keliling pabrik untuk mempelajari proses quality control di Toyota.
Setelahnya barulah Honda berhasil memproduksi cincin piston secara massal yang sesuai dengan kriteria kualitas yang diinginkan Toyota pada 1941. Singkat cerita, Honda menjual perusahaannya ke Toyota setelah perang dengan harga 450.000 yen.
Uang itu digunakannya untuk mendirikan Honda Technical Research Institute pada 1946. Dibantu 12 orang, institut itu berhasil membangun dan menjual sepeda bermotor yang dibuat dengan mesin (radio generator) 50 cc sisa perang.
Tadinya ‘motor’ adalah sepeda biasa yang dipasangi mesin bermotor agar dapat melaju lebih cepat secara otomatis. Honda sempat menjual mesin bermotor ini ke bebrapa konsumen. Namun lagi-lagi perusahannya bangkrut.
Institut itu dilikuidasi dengan harga 1 juta yen, uang yang dihasilkan dari likuidasi itu digunakan untuk mendirikan Honda Motor Co., Ltd. Dari sinilah sejarah sepeda motor Honda di dunia dimulai.