Awalnya, memahami keakuratan potensi serapan karbon sangatlah sulit, namun dengan teknologi Fairatmos, kini perusahaan yang ingin mendapatkan karbon kredit bisa mengetahui secara pasti bahwa proyek yang dimaksud benar-benar menyerap karbon.
Ria mendapatkan support tak hanya dari tim Fairatmos yang kompeten di bidangnya masing-masing. Namun juga dari keluarga besarnya.
“Saya tidak akan bisa set up Fairatmos tanpa keluarga. Pasangan sangat suportif, keluarga saya dan pasangan juga sangat suportif,” kata Ria.
Demikianlah kisah inspiratif singkat tentang pendiri startup climate tech yang memperluas akses pasar karbon untuk pelaku usaha dan komunitas di Indonesia. (NKK)