sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

10 Daftar Saham Second Liner yang Bisa Diketahui

Market news editor Mohammad Yan Yusuf
20/09/2023 12:41 WIB
Daftar saham second liner bisa menjadi informasi yang menarik dan menjadi pilihan untuk investasi. 
10 Daftar Saham Second Liner yang Bisa Diketahui. (FOTO : MNC MEDIA)
10 Daftar Saham Second Liner yang Bisa Diketahui. (FOTO : MNC MEDIA)

6. Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) adalah salah satu saham kesehatan di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini menaungi grup rumah sakit Mitra Keluarga dan grup rumah sakit  Rumah Kasih Indonesia. 

Didirikan pada 1989 di Jakarta, MIKA kini mengelola 26 rumah sakit, yang terdiri dari 17 rumah sakit di bawah Mitra Keluarga dan 9 rumah sakit di bawah Kasih Group. 

Diperkirakan 17 rumah sakit ini dapat menampung lebih dari 202 ribu pasien rawat inap 2,3 juta pasien rawat jalan dengan mempekerjakan 1.782 dokter, lebih dari 7.600 karyawan medis dan non medis. 

7. Bank Jago Tbk (ARTO)

Nama Bank Jago sudah pasti tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Pasalnya ketika pertama kali dibuka pada tahun 2021, bank ini melakukan praktik pemasaran yang cukup masif. Namun pada dasarnya, bank yang satu ini memiliki sejarah yang lebih panjang.

Berdiri pada tahun 1992 dengan nama PT Bank Artos Indonesia, perusahaan ini kemudian melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2016. 

Pada 2021, dengan langkah berani perusahaan ini meluncurkan aplikasi perbankan digital dengan nama Bank Jago. Sebagai bank digital, perusahaan ini memberikan layanan simpanan, pinjaman dan bahkan pembukaan rekening hanya menggunakan satu aplikasi saja tanpa perlu datang ke kantor cabang. 

Perusahaan juga menawarkan gratis biaya transfer antar bank dengan jumlah terbatas kepada nasabahnya. Tidak hanya itu, inovasi lain yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah menyediakan layanan perbankan digital syariah dan bekerjasama dengan aplikasi investasi Bibit untuk mendorong investasi dari perusahaan tersebut.

8. Indosat Tbk (ISAT)

Tentu Anda sudah tidak asing dengan nama perusahaan yang satu ini, bukan? Yup! Indosat merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa internet terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1967 dari kerjasama Pemerintah Indonesia dan sebuah perusahaan teknologi informasi asal Amerika Serikat yang bernama International Telephone & Telegraph (ITT) sebagai bentuk Penanaman Modal Asing (PMA). 

Pemerintah Indonesia baru melepaskan saham perusahaan ini pada 2002. Pada 2008, perusahaan telekomunikasi internasional asal Qatar bernama Ooredoo Asia, Pte. Ltd membeli sebagian besar saham perusahaan ini dan menjadi major shareholde ISAT hingga kini.

9. Bukalapak.com Tbk (BUKA)

Bukalapak tentu juga bukan nama asing di telinga masyarakat Indonesia. Perusahaan e-commerce yang satu ini didirikan pada tahun 2010 oleh 3 orang mahasiswa ITB yang bernama Achmad Zaky, Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono. 

Pada 6 Agustus 2021, perusahaan ini secara resmi menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi perusahaan startup pertama yang melakukan IPO.

Menurut laporan tahunan perusahaan ini, hingga tahun 2022 Bukalapak telah memiliki 130 juta orang pengguna dan 20 juta orang mitra. 

Aplikasi e-commerce Bukalapak sendiri sudah diunduh oleh lebih dari 50 juta orang pengguna. Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir ini, fokus Bukalapak tidak hanya pada aplikasi e-commerce mereka.

10. AKR Corporindo Tbk (AKRA)

PT AKR Corporindo Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi (rantai pasok) berbagai komoditas, khususnya komoditas kimia, seperti BBM dan kimia dasar. 

Dirintis sejak 1960-an, perusahaan ini resmi didirikan oleh Soegiarto Adikoesoemo pada 28 November 1977 di Surabaya sebagai perusahaan perdagangan bahan kimia dasar. 14 tahun kemudian, atau 1994, perusahaan ini secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (dulu Bursa Efek Jakarta).

Namun seiring dengan perkembangan perusahaan, bisnis perusahaan ini kini tidak hanya perdagangan dan distribusi kimia dasar saja, tetapi juga distribusi BBM dan pengelolaan terintegrasi sebuah pelabuhan di Gresik, Jawa Timur. Bahkan, pada tahun 2005 perusahaan ini menjadi perusahaan pertama yang mendistribusikan BBM non-subsidi. 

Kini, AKR tercatat memiliki 130 SPBU di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi yang menjual BBM non-subsidi dan diesel yang dibutuhkan oleh nelayan dan petani.

Itulah penjelasan daftar saham second liner. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement