Kurnia Nadya
IDXChannel—Ada beberapa saham second liner dengan EPS tinggi. Earning per Share adalah besaran laba bersih pada tiap lembar saham, sehingga secara tak langsung menunjukkan berapa besar keuntungan yang didapat investor dari saham yang dibelinya.
Nilai EPS didapat dengan membagi total laba bersih perseroan dengan jumlah saham yang beredar. Semakin besar EPS, semakin besar pula perolehan laba yang didapat suatu perusahaan.
Selain untuk mengukur kinerja perusahaan lewat perolehan laba dalam tiap lembar saham, EPS juga digunakan untuk menghitung rasio Price to Earning, yang menunjukkan valuasi saham berdasarkan kemampuan emiten menghasilkan laba bersih.
Dikutip dari ocbcnisp.com (11/9), semakin kecil skor P/E ratio, semakin baik. Misalnya jika rasio P/E suatu saham adalah 7, artinya investor yang membeli saham tersebut membutuhkan waktu tujuh tahun untuk balik modal, dengan asumsi pertumbuhan EPS-nya stagnan atau tidak berubah selama tujuh tahun.
Namun, jika EPS suatu saham terus bertumbuh dari tahun ke tahun, investor pun bakal semakin cepat balik modal, dan sebaliknya, jika EPS terus menurun dari tahun ke tahun, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal.
