Bambang Hartono terlahir pada 2 Oktober 1939, sementara sang adik, Robert Budi, terlahir pada 1941. Keduanya terlahir di Kudus dari keluarga imigran China. Ayahnya, Oei Wie Gwan, membeli pabrik kretek kecil bernama Djarum Gramophon pada April 1951 yang kelak diwariskan kepada kedua putranya.
Sang ayah mulai memasarkan rokok produksi pabriknya dengan nama ‘Djarum’ dan sukses di pasaran. Sepeninggalan sang ayah tak lama setelah pabrik terbakar pada 1963, Hartono bersaudara mulai mengelola bisnis sang ayah.
Di bawah kendali Bambang dan Robert, Djarum terbangun kembali dengan alat-alat produksi yang lebih modern. Pada 1972, Djarum mulai mampu mengekspor rokok ke luar negeri, dan tiga tahun setelahnya, brand Djarum Filter diperkenalkan ke publik.
Hartono bersaudara juga membeli BCA yang saat itu dilelang kepemilikannya oleh pemerintah usai krisis 1998. Lewat konsorsium dengan beberapa perusahaan, mengambil alih 51,15% saham BBCA pada 2002.
Kepemilikan saham Hartono bersaudara di BBCA terus berkembang seiring tahun berlalu. Pada 2010, keduanya menguasai saham pengendali BBCA, lantas memindahkan kepemilikan sahamnya ke PT Dwimuria Investama Andalan pada 2016. Saat ini, keduanya masih memiliki mayoritas saham BBCA lewat perusahaan tersebut dan secara personal.