sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

4 Proyek Panas Bumi PGEO Masuk Blue Book Bappenas 2025-2029

Market news editor Rahmat Fiansyah
04/12/2025 15:42 WIB
Empat proyek panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) masuk dalam Blue Book Bappenas 2025-2029.
Empat proyek panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) masuk dalam Blue Book Bappenas 2025-2029. (Foto: Dok. PGE)
Empat proyek panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) masuk dalam Blue Book Bappenas 2025-2029. (Foto: Dok. PGE)

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memperkuat posisinya sebagai pemimpin energi bersih nasional. Hal ini tercermin dari penetapan empat proyek strategis perseroan dalam Blue Blue Book Bappenas 2025-2029. 

Keempat proyek tersebut yakni Lumut Balai Unit 3, Lumut Balai Unit 4, Gunung Tiga/Ulubelu Extension I, serta Lahendong Unit 7-8 & Binary. Proyek-proyek ini memiliki total nilai investasi USD1,09 miliar dan diproyeksikan menambah 215 megawatt (MW) kapasitas listrik rendah emisi, yang direncanakan beroperasi secara bertahap antara tahun 2029 hingga 2032.

Selain itu, penetapan ini menjadi langkah awal bagi proyek-proyek strategis itu memperoleh pendanaan luar negeri melalui skema pinjaman konsesional indikatif senilai USD613 juta atau Rp10,11 triliun. Potensi pendanaan ini berasal dari lembaga multilateral seperti Bank Dunia, ADB, JBIC, atau JICA. 

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Edwil Suzandi, mengatakan bahwa pendanaan ini merupakan langkah konkret untuk mendukung penghematan transisi energi dan memperkuat kontribusi perusahaan terhadap swasembada energi.

“Pengembangan proyek-proyek ini tidak hanya meningkatkan bauran energi terbarukan nasional, tetapi juga menghadirkan multiplier effect bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi, mulai dari penciptaan lapangan kerja baru hingga bertumbuhnya aktivitas ekonomi lokal,” ujar Edwil melalui keterangan resmi, Kamis (4/12/2025).

Edwil menerangkan, secara spesifik Lumut Balai Unit 3 (Capex USD305 juta) dan Unit 4 (Capex USD290 juta) akan memperkokoh klaster pengembangan panas bumi PGE di Sumatera Selatan. Sementara itu, Gunung Tiga/Ulubelu Extension I (Capex USD227 juta) di Provinsi Lampung akan menerapkan teknologi biner dua fase.Terakhir, Lahendong Unit 7-8 & Binary (Capex USD274 juta) akan memperluas pengembangan di Sulawesi Utara, wilayah dengan potensi panas bumi terbesar di Indonesia.

Selain memperkuat bauran energi terbarukan nasional, proyek-proyek ini juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Skema pembiayaan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) yakni mekanisme pinjaman terusan dari lembaga multilateral kepada pemerintah Ijuga dapat memperkuat kelayakan ekonomi proyek. Skema ini berpotensi meningkatkan Internal Rate of Return (IRR) proyek sebesar 1-3 persen, memberikan nilai tambah, dan memastikan keberlanjutan investasi jangka panjang.

Pada tahap selanjutnya, PGEO akan memasuki proses negosiasi dengan lembaga multilateral untuk memperoleh persyarata pendanaan paling optimal termasuk struktur pembiayaan, tingkat suku bunga, tenor, serta persyaratan teknis dan lingkungan. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan proyek secara efektif dan berkelanjutan.

Setelah masuk Blue Book, PGEO bersama PT Pertamina (Persero), Bappenas, dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini tengah menyusun kriteria kesiapan sebagai prasyarat untuk masuk ke dalam Green Book, yang akan membuka akses penuh terhadap pendanaan luar negeri.

(Rahmat Fiansyah/Nasywa Salsabila)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement