IDXChannel - Hingga 21 November 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan 43 perusahaan masuk dalam daftar antrean initial public offering (IPO) di BEI.
Direktur Penilaian memperkirakan dana yang bisa terkumpul dari pencatatan saham 43 perusahaan tersebut sekitar Rp47 triliun.
"Berdasarkan data, perusahaan yang paling banyak pada pipeline pencatatan saham adalah perusahaa dari sektor consumer cyclicals yang berjumlah sebanyak 7 perusahaan," jelasnya melalui pernyataan resmi kepada media, Senin (21/11/2022).
Disusul perusahaan dari sektor Technology sebanyak 6 perusahaan, dan 5 perusahaan dari sektor energy. Kemudian sektor industrials, transportation & logistic, healthcare, properties & real estate masing-masing 4 perusahaan.
"Selain itu juga terdapat 3 dari sektor infrastructures dan 2 perusahaan masing-masing dari sektor financials, consumer non-cyclicals, dan basic materials," jelasnya.
Nyoman melanjutkan bahwa beberapa diantara perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham, ada yang menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun yaitu 2 perusahaan pada sektor energy dan 1 perusahaan pada sektor keuangan.
Sementara itu dari 43 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham, ada sekitar 33% yang merencanakan pencatatan di 2023. Sedangkan sisanya berencana dicatatkan pada 2022.
Saat ini terdapat 4 perusahaan yang telah berada pada sistem e-IPO, yaitu PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP), PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX), dan PT Personel Alih Daya Tbk (PADA).
Sampai dengan 21 November 2022, perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI berjumlah 54 perusahaan. (NIA)