Dengan memiliki pengalaman berinvestasi akan membuka pengetahuan yang sebelumnya hanya sebatas teori. Bagaimana melakukan screening produk reksa dana, komponen apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membeli sebuah produk reksadana hingga tata cara membeli reksa dana, semua itu hanya bisa dipelajari dengan cara melakukannya.
Selain itu, dengan banyaknya produk reksa dana yang tersedia bisa menjadi masalah tersendiri. Jenis reksa dana memang hanya ada empat. Namun mengingat banyaknya manajer investasi yang menawarkan produk reksa dana, ada banyak produk reksadana yang tersedia di Indonesia.
Untuk bisa mengetahui produk mana yang sebaiknya dibeli, Anda harus mencoba berinvestasi. Dengan cara inilah, Anda bisa mengetahui karakteristik dari produk reksa dana.
4. Meminimalisir Biaya dalam Berinvestasi
Transaksi reksa dana tidak berbeda jauh dengan jual beli barang pada umumnya. Dengan harga yang berbeda, Anda disarankan tidak fokus pada harganya, melainkan fee-nya.
Selain itu, ada tiga biaya atau fee yang melekat pada transaksi jual beli reksa dana, yang meliputi fee beli, fee jual dan fee switching. Besaran fee ini sangat bervariasi tergantung pada jenis produk reksa dana dan kebijakan dari penerbit reksa dana.
Meski demikian, ada juga beberapa jenis dan produk reksa dana yang tidak ada fee-nya atau, setidaknya hanya akan dibebankan dalam kondisi-kondisi tertentu. Jika memungkinkan, carilah produk reksa dana yang tidak ada fee-nya atau fee-nya rendah. Selain itu, jangan terlalu sering melakukan aksi beli, jual atau switching.
5. Pilih Produk Reksa Dana yang Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan
Orientasi investasi menguntungkan tidak selalu berhubungan dengan return tahunan yang tinggi. Perlu diingat, return tahunan pada dasarnya adalah angka rata-rata. Jadi sangat mungkin sebuah produk reksadana mengalami peningkatan nilai yang signifikan di tahun tertentu namun justru terpuruk di tahun yang lain.