IDXChannel - Profil risiko adalah tingkatan seberapa besar seseorang dapat menoleransi suatu risiko investasi. Ada orang yang sanggup menghadapi risiko tinggi, tapi ada pula yang hanya sanggup menghadapi risiko rendah. Setidaknya ada tiga tipe investor berdasarkan profil risiko.
Mengutip berbagai sumber, Minggu (9/5/2021), profil risiko yang dikenal secara umum ada tiga yaitu konservatif, moderat dan agresif. Apa perbedaanya? Yuk simak penjelasannya berikut ini:
1. Konservatif (Penghindar Risiko/Risk Averter)
Tipe konservatif adalah tipe investor dengan profil risiko paling rendah. Ciri-cirinya, investor tipe ini menginginkan investasi yang aman, tingkat imbal hasil (return) cenderung stabil, dan takut kalau investasi pokok berkurang.
Dengan kata lain, investor konservatif cenderung memilih jenis investasi yang stabil, berisiko rendah atau bahkan tidak ada risiko sama sekali.
Biasanya, yang masuk dalam kategori konservatif adalah investor pemula yang baru saja tertarik untuk berinvestasi. Tipe investor yang seperti ini cocok untuk berinvestasi pada reksadana pasar uang.
Reksadana pasar uang sangat sesuai dengan karakteristik dari investor jenis ini. Reksadana pasar uang memiliki tingkat risiko yang cukup rendah, dan sangat cocok untuk investor yang berinvestasi dengan tujuan jangka pendek.Investor tetap akan mendapatkan imbalan (return), dan tidak perlu khawatir akan fluktuasi harga yang ada di pasar modal.
2. Moderat
Tipe moderat adalah tipe investor dengan profil risiko sedang. Investor tipe moderat biasanya memiliki tujuan finansial jangka menengah, dan siap dengan tingkat returnyang fluktuasinya tidak signifikan, tetapi masih tidak terlalu berani mengambil risiko.
Untuk investor bertipe moderat, mereka masih bisa menoleransirisiko dalam berinvestasi. Tetapi tidak untuk risiko yang tergolong besar.Kemudian, mereka masih tetap berhati – hati dalam memilih instrumen investasi yang aman.
Adanya fluktuasi pada pasar modal saat berinvestasi pun sudah mulai dipahami pada investor jenis ini. Tipe investor moderat, cocok untuk berinvestasi pada reksadanapendapatan tetap dan reksadana campuran.
3. Agresif (Penyuka Risiko/Risk Taker)
Tipe agresif adalah tipe investor dengan profil risiko yang tinggi. Investor tipe ini sangat siap jika investasi pokoknya berkurang atau hilang demi imbal hasil yang juga tinggi. Biasanya investor yang seperti ini adalah investor yang sudah berpengalaman.
Tipe investor agresif ini adalah tipe investor yang sudah terbiasa terhadap fluktuasi harga pasar modal, bahkan terhadap fluktuasi yang tergolong ekstrim. Tipe investor agresif ini juga tidak takut untuk menaruh modal di instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi, sehingga sangat cocok berinvestasi pada jenis reksadana saham.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. (RAMA)