Shifa Nurhaliza
IDXChannel - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), memastikan tidak melakukan restrukturisasi utang seperti yang dilakukan oleh BUMN Karya lainnya. Hal ini dilakukan karena ADHI memiliki utang jangka pendek dan panjang dalam jumlah yang kecil.
Mengutip program 1st Session Closing Market IDX Channel, Rabu (9/6/2021), Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) Farid Budiyanto mengatakan, per akhir kuartal pertama 2021 ADHI memiliki total utang bank baik jangka panjang maupun pendek sebesar Rp5,6 triliun. Dengan jumlah yang terbilang kecil dibanding konstruksi pelat merah lainnya, ADHI tidak dalam proses restrukturisasi utang.
Bila dirinci, total utang ADHI kepada perbankan antara lain, utang bank dan lembaga keuangan lainnya jangka pendek sebesar Rp4,39 triliun, utang bank dan lembaga keuangan lainnya jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun Rp351,52 miliar. Kemudian utang bank dan lembaga keuangan lainnya jangka panjang tercatat sebesar Rp857,62 miliar.
Di tengah kondisi pandemi yang berlanjut sejak 2020, emiten berkode saham ADHI optimistis debt to equity ratio, der tahun 2021 ini akan sama dibanding tahun lalu. Di akhir tahun lalu, der ADHI berkisar pada level 1,8 kali hingga 1,9 kali. Adapun strategi ADHI untuk terus menjaga likuiditas adalah dengan mengawal percepatan pembayaran dari dua proyek besar yang sedang dikerjakan yaitu LRT Jabodebek dan tol Aceh-Sigli. (SNP)
