IDXChannel - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) memproyeksikan laba bersih perseroan mampu tumbuh 8-15 persen di 2025. Manajemen meyakini perseroan berada dalam posisi yang siap untuk mencatat kinerja yang lebih kuat, meskipun di tengah ketidakpastian makroekonomi global.
"Laba bersih diproyeksikan tumbuh sebesar 8–15 persen, didorong pemulihan di seluruh segmen bisnis, ketahanan operasional, serta investasi strategis," ujar manajemen dikutip dari Laporan Tahunan perseroan pada Senin (28/7/2025).
Segmen perdagangan dan distribusi diperkirakan mencatat pertumbuhan laba kotor sebesar 5–8 persen, seiring meningkatnya permintaan atas bahan kimia dasar dan produk BBM, terutama di wilayah Indonesia Timur.
Kemudian, sektor pertambangan, yang merupakan basis pelanggan utama distribusi BBM, diproyeksikan tumbuh seiring meningkatnya aktivitas pre-stripping dan ekstraksi mineral.
Dukungan pemerintah terhadap hilirisasi serta meningkatnya permintaan global atas mineral hijau strategis seperti nikel, bauksit, dan tembaga turut mendorong peningkatan permintaan," ujar manajemen AKRA.
Selanjutnya, infrastruktur logistik AKRA mencakup terminal penyimpanan, armada kapal, dan truk tangki yang didukung oleh platform teknologi informasi yang inovatif akan meningkatkan efisiensi pengiriman dan daya tanggap terhadap kebutuhan pelanggan.
Sementara, segmen ritel BBM akan terus berkembang melalui ekspansi outlet baru, promosi bahan bakar berkualitas tinggi, serta inisiatif pemasaran lokal yang ditujukan untuk pasar urban dan semi-urban.
Tak hanya itu, bisnis Kawasan Industri di JIIPE diproyeksikan mencatat penjualan lahan sebesar 80–110 hektare, meningkat dari 37 hektare pada 2024. Pemasaran yang agresif, dikombinasikan dengan proposisi nilai JIIPE sebagai kawasan industri terintegrasi, diperkirakan mampu menarik investasi asing langsung maupun domestik.
"Mulainya operasional smelter tembaga dan industri berskala besar lainnya di kawasan tersebut akan meningkatkan permintaan terhadap utilitas dan layanan pelabuhan, yang diharapkan akan mendongkrak pertumbuhan pendapatan berulang," tutur manajemen AKRA.
Lebih lanjut, untuk menjaga profitabilitas yang berkelanjutan, AKRA akan mengedepankan pengelolaan modal kerja yang ketat, peningkatan produktivitas, serta penerapan teknologi digital di seluruh lini operasional.
Perseroan juga akan fokus pada efisiensi energi dan program keberlanjutan guna meningkatkan kinerja ESG, sejalan dengan harapan investor dan pemangku kepentingan.
Per Juni 2024, AKRA mengantongi laba bersih sebesar Rp1,18 triliun, naik 17,65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1 triliun.
Pendapatan AKRA di periode ini juga tercatat naik 14,83 persen menjadi Rp21,41 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp18,65 triliun. Secara rinci, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar Rp21,26 triliun, serta pendapatan sewa tercatat sebesar Rp148,16 miliar.
Berdasarkan segmen produknya, pendapatan perdagangan dan distribusi tercatat sebesar Rp19,48 triliun, segmen pabrikan mencatatkan pendapatan sebesar Rp242,25 miliar, pendapatan logistik sebesar Rp689,63 miliar, serta kawasan industri mencatatkan pendapatan sebesar Rp848,60 miliar.
(NIA DEVIYANA)