sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Akuisisi Kebun Sawit, Teladan Prima (TLDN) Rogoh Capex Rp500 Miliar di 2023

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
03/05/2023 15:18 WIB
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar di sepanjang 2023.
Akuisisi Kebun Sawit, Teladan Prima (TLDN) Rogoh Capex Rp500 Miliar di 2023 (Foto MNC Media)
Akuisisi Kebun Sawit, Teladan Prima (TLDN) Rogoh Capex Rp500 Miliar di 2023 (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar di sepanjang 2023. Anggaran belanja modal akan difokuskan pada pertumbuhan anorganik perseroan.

“Alokasi utama capex, yaitu untuk pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi perkebunan kelapa sawit,” kata Kepala Keuangan Perusahaan dan Strategi TLDN, Wasisto Budi Sulistio dalam paparan publik di The Langham Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Selain untuk mengakuisisi perusahaan perkebunan kelapa sawit, anggaran belanja modal tahun ini juga dialokasikan untuk pembangunan pabrik palm kernel oil (PKO) dan biogas power plant, serta untuk perbaikan infrastruktur baik di kebun maupun di pabrik.

Sementara itu, terkait perkembangan proses akuisisi perusahaan perkebunan kelapa sawit, perseroan hingga saat ini tengah dalam proses seleksi dan uji tuntas terhadap beberapa calon perusahaan yang akan diakuisisi.

“Kami menargetkan akuisisi tersebut dapat selesai akhir tahun ini,” imbuh Wasisto.

Hingga akhir Maret 2023, TLDN membukukan laba bersih sebesar Rp52,18 miliar, turun 82,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp295,56 miliar. Sementara itu, pendapatan perseroan tumbuh 14,3% menjadi Rp955,57 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp836,36 miliar.

Pendapatan pada kuartal I tahun ini berasal dari dua sumber. Produk crude palm oil (CPO) mendominasi dengan pendapatan sebesar Rp888,61 miliar. Kemudian diikuti pendapatan dari produk palm kernel (PK) sebesar Rp66,96 miliar.

Lebih lanjut, peningkatan pendapatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya volume penjualan CPO dan PK yang masing-masing naik sebesar 48,2% dan 67,1%. 

Peningkatan volume penjualan tersebut mengkompensasi penurunan harga jual rata-rata CPO dan PK masing-masing sebesar 19,5% dan 56,4%, sehingga perseroan dapat mempertahankan realisasi kinerja keuangan yang positif. 

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement