Selain itu, kata dia, proyek ekspansi juga berjalan sesuai rencana di mana produksi konsentrat naik 90 persen menjadi 444.143 metrik ton kering (dmt). Perseroan juga menyelesaikan proses mekanis pada smelter pada 31 Mei sehingga saat ini sudah memasuki tahap uji coba (commissioning).
"Produksi pertama katoda tembaga direncanakan dimulai pada kuartal keempat tahun 2024. Selain itu, AMNT (PT Amman Mineral Nusa Tenggara) juga mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga pada 25 Juli 2024," ujar Ramlie.
Direktur Keuangan AMMN Arief Sidarto menambahkan, kinerja operasional tersebut juga sejalan dengan kinerja keuangan yang positif. Kenaikan produksi dibantu dengan kenaikan harga emas sebesar 13 persen sehingga semakin mendorong kinerja perusahaan.
"Meskipun larangan ekspor mulai berlaku pada 1 Juni 2024, penjualan bersih pada paruh pertama tahun 2024 meningkat 167 persen menjadi USD1,55 miliar, didorong oleh produksi bijih berkadar tinggi," katanya.
Arief mengatakan, EBITDA perseroan di semester I-2024 juga naik 186 persen menjadi USD959 juta dengan margin sebesar 62 persen. Adapun laba bersih menembus USD479 juta, naik hampir tiga kali lipat dengan margin 31 persen.
(Rahmat Fiansyah)