Sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari suplier guna memenuhi kontrak pengadaan dengan pihak-pihak, yakni PT Nikel Sukses Delapan Delapan sebesar Rp91 miliar, PT Batuah Energi Prima sebesar Rp55 miliar, PT Aneka Mineral Makmur Abadi Rp18,05 miliar, PT Arta usaha Bahagia senilai Rp18 miliar. Seluruhnya waktu pembayaran direncanakan terealisasi pada 2024.
"Apabila dana hasil IPO tersebut tidak mencukupi untuk membiayai rencana tersebut di atas, maka sumber lain yang menjadi alternatif adalah pinjaman dari afiliasi, pihak ketiga, dan/atau dari dana internal perseroan," tulis prospektus Perseroan.
Jika terdapat dana hasil IPO yang belum direalisasikan, perseroan akan menempatkan dana tersebut dalam kas dan setara kas atau instrumen keuangan yang aman dan likuid.
Sumber Mineral Global Abadi diperkirakan melantai atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Januari 2024 dengan kode saham SMGA. Semenatara masa penawaran umum dibuka mulai 22-25 Januari 2024. Perseroan teah menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek dalam IPO perseroan.
Sekadar informasi, SGER merupakan pengendali saham Sumber Mineral Global Abadi dengan kepemilikan 90 persen atau 6,3 miliar saham senilai Rp126 miliar.
(FAY)