Wahyudi Aulia Siregar
IDXChannel - Harga emas dunia sedang menghadapi tren penurunan, khususnya dalam sebulan terakhir. Kondisi ini diprediksi masih akan terjadi hingga waktu yang agak panjang.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan pelemahan harga emas terjadi seiring dengan pengurangan pembelian aset oleh Bank Sentral AS atau The FED sejak November kemarin. Harga emas yang di bulan lalu masih sempat berada di kisaran USD1.872 per once troy, saat ini bertengger di kisaran USD1.765 per once troy-nya.
"Pekan ini khususnya hari rabu malam waktu AS atau kamis waktu Indonesia, Bank Sentral AS akan mengeluarkan kebijakan serta memaparkan gambaran ekonomi AS ke depan. Saya menilai emas yang akan paling dirugikan dengan kebijakan AS. Karena pada dasarnya inflasi di AS sudah sangat tinggi, di atas 6%. Sementara bunga acuan The FED masih berada dalam rentang 0 hingga 0.25%," kata Gunawan, Kamis (16/12/2021).
Kalau The FED melakukan penyesuaian kenaikan suku bunga acuan dengan mengacu kepada data ketenaga kerjaan, maka harga emas masih dapat bertahan seperti saat ini. Namun penurunan masih sangat mungkin terjadi.
"Saya menilai tidak ada pilihan yang baik buat harga emas. Ke depan tren harga emas itu berpeluang untuk mengalami penurunan," tukasnya.
