Ia menjelaskan langkah akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat kapasitas logistik, seiring proyeksi peningkatan produksi dan penjualan dari pelanggan utama. Saat ini fasilitas intermediate stockpile (ISP) yang dimiliki MCT berkapasitas 230.000 MT dianggap terbatas.
Dengan bergabungnya ATS, ALII akan memanfaatkan lahan strategis seluas 34 hektare di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, untuk pembangunan ISP baru.
"Sehingga perusahaan dapat memiliki entitas anak yang bisa digunakan secara strategis untuk mengakomodasi permintaan layanan ISP dari pelanggan utama," jelasnya.
Aulia menuturkan langkah ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas operasional perseroan.
“Juga menjadi bagian dari strategi jangka menengah dan panjang Perseroan dalam menciptakan sinergi usaha serta memperkuat rantai pasok logistik," ujarnya.
Setelah transaksi, ATS sepenuhnya menjadi anak usaha ALII bersama MCT. Struktur kepemilikan berubah dari sebelumnya Graha Adika Niaga menguasai 51 persen, dan Solomed Capital 49 persen, kini ATS dikuasai sepenuhnya oleh ALII sebesar 99,9999997 persen, dan MCT 0,0000003 persen.
(Febrina Ratna Iskana)