"Dengan mengedepankan inovasi, disiplin biaya, dan efisiensi operasional, Antam mampu menjaga fundamental bisnis tetap kuat, serta memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai perusahaan pertambangan terdepan di Indonesia," katanya lewat keterangan resmi, Jumat (29/8/2025).
Antam membukukan laba kotor Rp8,24 triliun, naik 311 persen dengan laba usaha Rp6,14 triliun, meningkat 1.053 persen. Alhasil, laba per saham dasar mencapai Rp195,43, tumbuh 203 persen.
Dari sisi neraca, posisi aset Antam meningkat 23 persen menjadi Rp48,38 triliun. Ekuitas juga naik 14 persen menjadi Rp33,71 triliun.
Saldo kas dan setara kas mencapai Rp10,51 triliun, tumbuh 20 persen, yang menunjukkan kesehatan likuiditas yang solid, manajemen kas yang efektif, dan kapasitas yang memadai untuk investasi.
"Antam berkomitmen untuk menjaga ketahanan keuangan perusahaan melalui pengelolaan bisnis yang prudent dan navigasi keuangan yang terarah," katanya.