Pada November 2024, Antam dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani kerja sama jual beli emas sebanyak 30 ton per tahun dengan kadar kemurnian 99,99 persen. Langkah strategis ini untuk mengamankan bahan baku dalam memperkuat rantai pasok emas.
"Selain itu, Antam juga sedang menjajaki peluang pembelian emas dari sumber lain yang ada di Indonesia dalam rangka penguatan rantai pasok bahan baku untuk penjualan emas dalam negeri," ujarnya.
Dari sisi keuangan, ANTM mencatat kinerja solid pada 2025 seiring lonjakan harga emas dunia yang mencapai lebih dari 50 persen sejak awal tahun. Kondisi ini membuat permintaan akan emas Antam naik tajam.
Hingga 30 September 2025, ANTM mencatat penjualan emas melesat 64 persen menjadi Rp58,7 triliun dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar Rp35,7 triliun. Segmen penjualan emas berkontribusi sekitar 81 persen terhadap total penjualan Antam yang sisanya disumbang dari nikel dan bauksit.
(Rahmat Fiansyah)