Ratih Ika Wijayanti
Besar kecilnya saham yang dibeli kembali oleh perusahaan ini akan mempengaruhi tingkat likuiditas saham di bursa. Hal ini karena pembelian kembali saham ini dapat mengurangi jumlah saham yang beredar. Saham-saham yang dibeli kembali oleh perusahaan penerbitnya inilah yang disebut sebagai saham treasuri.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan memiliki saham treasuri yang diperoleh lewat buyback saham. Salah satu alasan paling umum adalah untuk menopang harga saham agar tidak merosot terlalu dalam dengan menciptakan artificial demand atau permintaan buatan. Strategi ini seringkali ampuh dilakukan untuk mendongkrak harga saham. Hal ini dapat menguntungkan bagi investor yang masih memiliki saham tersebut.
Selain itu, pembelian kembali saham juga biasanya dilakukan sebagai modal untuk menerbitkan kembali saham dengan harga tinggi dan mengurangi jumlah saham yang beredar agar angka earning per share (EPS) meningkat.
Contoh Saham Treasuri
Beberapa contoh saham treasuri yang pernah dimiliki oleh sejumlah emiten atas aksi buyback saham yang dilakukannya antara lain sebagai berikut.
- Pada kuartal I/2022, Sido Muncul (SIDO) mengumumkan akan menjual saham treasuri-nya sebanyak 229 juta lembar.
- Bank BRI (BBRI) juga sempat menggunakan saham treasuri yang dimilikinya atas aksi buyback di tahun 2015 dan 2016.
- Bukit Asam juga memiliki sejumlah saham treasuri yang dialihkan kepemilikannya lewat metode penjualan di luar bursa atau private placement.
- United Tractors (UNTR) memiliki saham treasuri setelah melakukan buyback saham selama 3 bulan sejak 13 Juli-12 Oktober 2022.
- MD Pictures (FILM) juga memiliki saham treasuri di mana sekitar 146 juta saham treasuri tersebut telah dilepas melalui perdagangan di BEI secara bertahap pada 30 Maret-4 April 2022.
Perbedaan Saham Treasuri dan Saham Biasa
Merujuk pada pengertian di atas, saham treasuri dan saham biasa merupakan jenis saham yang berbeda. Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Selain itu, saham biasa juga diartikan sebagai efek yang diterbitkan oleh emiten. Saham ini beredar dan diperdagangkan di bursa.
