"Selain membukukan peningkatan penjualan minyak sawit, ANJT juga berhasil meningkatkan pendapatan penjualan edamame sebesar 25,2 persen menjadi USD 236 ribu. Pada Maret 2021 Perseroan memulai ekspor edamame beku ke Jepang, dan menerima permintaan ekspor edamame beku untuk pengiriman berikutnya," kata dia.
ANJT telah memulai bisnis sayuran sejak tahun 2015 melalui anak perusahaannya, PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) yang berlokasi di Jember, Jawa Timur. GMIT saat ini membudidayakan dan memproduksi edamame, sejenis kacang-kacangan yang memiliki protein dan antioksidan tinggi.
Saat ini kapasitas produksi pabrik GMIT mencapai 6.000 ton per tahun. Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama karena pasar edamame beku di Jepang telah berkembang dengan baik. Selain
itu, ANJ juga berencana melakukan ekspansi pasar ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Benua Amerika.
Sementara itu, untuk realisasi serapan belanja modal selama semester pertama 2021 telah mencapai 40 persen dan diharapkan seluruh serapan belanja modal akan terpenuhi seluruhnya pada 2021. Sesuai dengan komitmen ANJ untuk terus menerapkan praktik berkelanjutan, beberapa kegiatan utama yang akan dilakukan pada semester kedua 2021 adalah melanjutkan program peremajaan kembali, uji coba penerapan fertigasi dan riset peningkatan nutrisi dalam kompos.
Di samping itu, kegiatan utama lainnya adalah pembangunan infrastruktur jalan pada perkebunan di Papua Barat yang baru memasuki tahap komersial pada 2020, serta peremajaan infrastruktur perumahan karyawan.