Adapun, Obligasi Global BBNI termasuk bagian dari penerbitan Euro Medium Term Note (EMTN). Program EMTN ini memungkinkan BNI menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok maksimal USS2 miliar.
Sebelumnya Direktur Keuangan BBNI, Novita Widya Anggraini mengatakan sumber likuiditas BNI tidak hanya dari penerbitan surat berharga. Namun, utamanya berasal dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Adapun, porsi wholesale funding, termasuk di dalamnya penerbitan surat berharga, dalam 3 tahun terakhir hanya sebesar 8-9 persen dari total liabilitas.
Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini bakal disalurkan untuk pembiayaan dengan tingkat margin yang menarik. Sehingga berdampak positif pada profitabilitas perusahaan.
(FRI)