Pasca akuisisi tersebut, EBI memiliki total 3,64 miliar saham pada NICE. Itu setara dengan 60% dari total seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor pada NICE.
"Dengan diselesaikannya transaksi ini, tentunya memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan visi NICE sebagai pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia dengan mengedepankan world-class mining standards,” kata Presiden Direktur NICE, Stevano Rizki Adranacus dalam keterangan resminya, Selasa (16/1/2024).
Keberadaan LX International Corp sebagai pemegang kendali baru di NICE sejalan dengan rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel dan partisipasi dalam inisiatif global ESG.
Pencatatan saham perseroan pada 9 Januari 2024, merupakan tonggak sejarah yang menandai komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, NICE berharap dapat memainkan peran aktif sebagai perusahaan publik dalam mencapai tujuan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.