“Meskipun valuasinya menarik, kami pikir penjualan jangka pendek mungkin tepat. Sebagai catatan tambahan, konsensus memiliki TP sebesar Rp11.287,” tutur analis.
Penyaluran kredit BBCA juga terus bertumbuh, mencatatkan kenaikan 2,1 persen secara kuartalan dan 12,6 persen secara tahunan. Seluruh segmen bisnis berkontribusi terhadap pertumbuhan ini, termasuk kredit korporasi yang naik 13,9 persen secara tahunan.
Likuiditas BBCA tercatat membaik, dengan total dana pihak ketiga (DPK) naik 5,3 persen kuartal ke kuartal. CASA ratio pun meningkat dari 81,5 persen menjadi 82,1 persen, sementara loan to deposit ratio (LDR) menurun dari 78,4 persen menjadi 76,1 persen.
Meski demikian, kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi perhatian. BBCA mencatatkan NPL sebesar 2,0 persen, naik dari 1,8 persen di kuartal sebelumnya.
Analis memperingatkan risiko peningkatan biaya kredit atau cost of credit (CoC) berpotensi melebihi target, apabila tekanan NPL terus berlanjut.