IDXChannel-PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengungkapkan sejumlah strategi bisnis untuk menggenjot kinerja sepanjang tahun ini.
Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio KRAS, Hernowo menyampaikan bahwa perseroan tengah mengupayakan agar Hot Strip Mill 1 atau HSM 1 bisa beroperasi dengan baik dan efisien.
Upaya lain yang akan dilakukan KRAS yakni dengan menekan biaya operasional. Pasalnya, perseroan menilai bahwa di tengah kondisi geopolitik saat ini efisiensi merupakan hal yang penting.
“Sinergi antara subholding dan anak perusahaan yang baik, penggunaan teknologi dan digitalisasi untuk proses bisnis, dan menjalin kemitraan strategis untuk melihat peluang bisnis baru dan memperkuat bisnis yang sudah ada,” kata Hernowo, dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/7/2025).
Hernowo melanjutkan, perseroan juga melakukan penguatan fundamental bisnis di segala sisi, dengan mendorong pertumbuhan bisnis-bisnis KRAS, serta melakukan efisiensi agar ke depan perseroan tetap bisa bersaing dan berkelanjutan.
Di samping itu, perseroan juga sedang menyusun dan mengimplementasikan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) karena struktur keuangan merupakan salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian serius oleh manajemen di 2025.
“Perseroan juga menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak baik dari pemerintahan, perusahaan domestik, serta kerja sama dengan mitra luar negeri dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis,” tutur Hernowo.
Perihal kinerja, di tahun 2024 lalu perseroan mencatatkan total volume penjualan sebesar 732,10 ribu ton, sebanyak 51 persen merupakan penjualan baja lembaran dingin. Di tahun yang sama, perseroan juga mencatatkan total pendapatan sejumlah USD954,60 juta.
Sementara itu, perseroan mencatatkan laba operasi sejumlah USD26,69 juta mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian tahun lalu yang memperoleh rugi operasi sebesar USD8,04 juta. Serta mencatatkan total aset sejumlah USD2,89 miliar mengalami peningkatan sebesar 1,59 persen dibanding tahun 2023 sebesar USD2,85 miliar.
(kunthi fahmar sandy)