Menurutnya, telah terjadi fenomena pergeseran minat investor yang relatif signifikan untuk dapat berinvestasi pada produk-produk yang berbasis proyek hijau guna meyakinkan investor terkait keberlanjutan planet bumi.
"Kami SRO bersama OJK terus berupaya melaksanakan inisiatif keuangan berkelanjutan untuk dapat hadir dan berperan menjembatani kebutuhan pendanaan yang mendukung prinsip ESG, tentunya dengan instrumen investasi yang bertemakan ESG. Pada akhirnya kita dapat berkontribusi yang optimal untuk menjaga keberlangsungan planet ini pada masa mendatang," ungkap Nyoman.
Ditambahkannya, sejumlah inisiatif di pasar modal yang telah dilaksanakan oleh bursa salah satunya menjalin kerja sama dengan institusi yang terkait dengan ESG dan juga mengedukasi pemangku kepentingan di pasar modal melalui seminar bertopik ESG seperti laporan berkelanjutan, perubahan iklim, dan perdagangan karbon.
Bursa menyediakan infrastruktur yang dapat memudahkan para pemangku kepentingan khususnya perusahaan tercatat dalam menyampaikan laporan berkelanjutan dengan menyediakan website ESG dan infrastruktur untuk menampilkan atau semacam showcase bagi emiten-emiten yang telah menerapkan aspek ESG atau disebut ESG Star Listed Companies.
"Dengan adanya showcase ini kita harapkan dapat jadi benchmark bagi para pelaku bisnis terutama perusahaan tercatat untuk dapat melihat kemudian membandingkan penerapan ESG di perusahaan-perusahaan yang kita anggap dapat dijadikan reference," papar Nyoman.